bieNveNue suR moN bLog

Merci de visiter mon blog fiLLe
je l'espère peuvent vous aider

Minggu, 08 April 2012

SALEP


Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan  sebagai obat luar. Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam salep yang cocok. ( F.I.ed  III)
                 Salep tidak boleh berbau tengik, Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau obat narkotik adalah 10%.
         Adapun pembagian salep adalah:
Ø Berdasarkan konsistensinya salep dibagi atas
a.         Ungenta : Salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak   mencair pada suhu biasa, tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga.
b.      Cream (krim) : Salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit. Suatu tipe yang dapat dicuci dengan air.
c.       Pasta : Salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk)     suatu salep tebal, karena merupakan penutup atau pelindung bagian kulit yang diolesi.
d.      Cerata : Salep berlemak yang mengandung persentase lilin (wax) yang tinggi sehingga konsistensinya lebih keras.
e.       Gelones/spome/jelly : Salep yang lebih halus, umumnya cair dan sedikit mengandung atau tanpa mukosa, sebagai pelican atau basis, biasanya terdiri atas campuran sederhana dari minyak dan lemak dengan titik lebur rendah.
Ø    Menurut sifat farmakologi/terapeutik dan penetrasinya, salep dibagi:
a.       Salep epidermis (epidermic ointment: salep penutup) gunanya melindungi kulit dan menghasilkan efek local, tidak diabsorbsi,  kadang – kadang ditambahkan antiseptik, adsrigensi untuk meredakan  peransangan atau anastesi lokal.
b.      Salep endodermis : salep yang bahan obatnya menembus kulit, tetapi melalui kulit terabsorbsi sebagian, digunakan untuk melunakkan kulit atau selaput lender.
c.       Salep diadermis  : Salep yang bahan obatnya menembus kedalam tubuh melalui  kulit dan mempunyai dan mempunyai efek yang diinginkan, misalnya salep merkuri, iodide dan beladone.
Ø   Menurut dasar salepnya, salep dibagi:
a.       Salep hidrofobik  : Salep yang tidak suka air  atau salep dengan dasar salep berlemak (Greasy bases), tidak  dapat dicuci dengan air, misalnya: campuaran lemak – lemak , minyak , lemak dan malam.
b.      Salep Hidrofilik : Salep yang suka air atau kuat  menarik air (tipe m/A) ( 6 : 65  ) 
Ø   Menurut formularium nasional, dasar salep dibagi:
a.       Dasar salep 1 yaitu dasar salep hidrokarbon, antara lain:
-          Vaselin putih
-          Vaselin kuning
-          Campuran vaselin dengan malam putih, malam kuning.
-          Parafin encer
-          Parafin padat
-          Jelane
-          Minyak nabati

b.      Dasar salep 2 yaitu dasar salep serap yang dapat menyerap air, antara lain:
-          Adebs lanae, lanoline
-          Ungentum  simplex
-          Hidrophilic ointment
c.       Dasar salep 3 yaitu dasar salep yang dapat dicuci dengan air.
-          Dasar salep emulsi tipe M/A seperk vanishing cream
-          Emulsifying ointment B.P
-          Hydrophilic ointment
-          Dasar salep 4 yaitu dasar salep yang dapat larut dalam air.
-          Polyethylenegylcol ointment USP
-          Tragacanth
-          P.G.A         (   1   ; 52-53)

Secara umum cara poembuatan salep adalah:
1.       Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan  bila perlu dengan pemanasan rendah
2.       Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dahulu diserbuk dan diayak dengan derajat ayakan no 100.
3.       Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep yang mampu mendukukng/ menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia, setelah itu ditambahkan bagian dasar salep yang lain.
Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus diaduk sampai dingin      

2 komentar:

  1. wah itu masang ikannya gimana?lucu sekaliiii

    BalasHapus
  2. gampang kok....masuk aja di desain trus pilih tambah gadget..nnt ad kok gadget yg ad ikannya!!!

    BalasHapus