Neomisin sulfat (USP 29) : garam sulfat dari satu jenis
neomisin, suatu zat antibakteri hasil pertumbuhan Streptomyces fradiae
(Streptomycetaceae), atau campuran dari dua atau lebih garam-garam semacam itu.
Neomisin sulfat mempunyai potensi setara dengan tidak kurang dari 600 mikrogram
neomisin per mg, dihitung berdasarkan basis kering. Serbuk berwarna putih
sampai agak kuning, atau padat cryodessicated,
tak berbau atau praktis tak berbau, dan higroskopis. Larut 1 bagian
dalam 1 bagian air, sangat sukar larut dalam alkohol, tidak larut dalam aseton,
kloroform dan eter. Larutan dalam air yang
mengandung neomisin setara dengan 3,3% mempunyai pH antara 5,0 dan 7,5.
Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Indikasi: 1. Infeksi kulit, luka terpotong
ringan/kecil, luka parut, luka bakar. 2. Infeksi okuler.
Dosis: Anak-anak dan dewasa: sejumlah kecil obat
dioleskan secara topikal pada daerah yang terkena tidak lebih dari 2-3 kali
sehari, dapat ditutup dengan perban steril.
Farmakologi: Absorbsi oral:jelek (3%). Absorbsi
perkutaneus: terbatas, pemberian topikal neomisin dalam petrolatum menghasilkan
kadar obat dalam urin atau serum yang kecil tak terdeteksi.4 Distribusi:volume
distribusi:0,36 L/kg. Metabolisme:sedikit di hati; waktu paruh eliminasi
(tergantung pada usia dan fungsi ginjal pasien):3 jam; waktu untuk mencapai
kadar puncak dalam serum:oral:1-4 jam. Ekskresi:feses (97% dari dosis oral
sebagai bentuk tak berubah); urin (30-50% dari obat yang terabsorbsi sebagai
bentuk tak berubah).
Stabilitas penyimpanan: Obat disimpan dalam wadah
tertutup pada suhu kamar, terhindar dari panas, kelembaban dan cahaya langsung.
Kontraindikasi: Hipersensitivitas terhadap
neomisin, komponen-komponen lain dalam formulasi atau aminoglikosida lainnya.
Efek samping: Efek samping pada pemberian topikal
(>10%), dermatologis, dermatitis kontak.
Interaksi dengan obat lain: Neomisin oral dapat
memperkuat efek antikoagulan oral (efek potensiasi). Efek samping neomisin
dapat meningkat bila diberikan bersama obat-obat nefrotoksik, ototoksik atau
neurotoksik; mengurangi absorpsi gastrointestinal digoxin dan metotreksat.
Peringatan: Digunakan hati-hati pada pasien
dengan gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi pendengaran, gangguan
neuromuskuler. Neomisin lebih toksik daripada aminoglikosida lainnya bila
diberikan secara parenteral; jangan diberikan melalui rute parenteral. Neomisin
topikal adalah suatu pemicu sensitisasi kontak dengan sensitivitas terjadi pada
5%-15% pasien yang diobati dengan obat ini; gejala-gejala termasuk gatal,
kemerahan, edema, dan kegagalan penyembuhan; jangan digunakan sebagai
peritoneal lavage karena adsorpsi obat yang bermakna secara sistemik.
Preparat dagang: Betnovate N®/Apolar N®,
Benoson N®, Berloson N®, Betason®, Bevalex®,
Bioplacenton®, Blesidex Ear Drops®, Centabio®,
Cinolon N®, Decoderm 3®, Denomix®, Desolex N®,
Fasolon®, Inmatrol®, Kenetrol®, Maxitrol®,
Mytaderm®, Nebacetin®, Nelicort®, Neocortic®,
Neofen®, Neosinol®, Neosyd®, Netracin®,
Nufacort®.
Bagus menambah pengetahuan pengobatan dan kontra indikasinya
BalasHapusBagus menambah pengetahuan pengobatan dan kontra indikasinya
BalasHapus