bieNveNue suR moN bLog

Merci de visiter mon blog fiLLe
je l'espère peuvent vous aider

Kamis, 29 Maret 2012

TETRASIKLIN


Digunakan per oral dan juga parenteral. Absorbsinya dari seluran cerna dihambat oleh ion-ion kalsium (susu) magnesium (antasida), makanan dan sediaan-sedian yang mengandung besi. Merupakan obat piliahan terhadap infeksi-infeksi yang diakibatkan oleh organisme intraseluler, karena dapat menembus manofag dengan baik misalnya infeksi dengan chlamydia (trachoma, urethrities) rickkettsia (demam Q) dan terhadap Lyme disease.Penggunaan yang meluas akhir-akhir ini menyebabkan  timbunya banyak kuman resisten seperti stafilokoki, streptokoki, pnemoukoki dan kuman coliform. Selain pada infeksi saluran nafas dan acne, tetra juga digunakan pada infeksi saluran kemih berhubung kadarnya yang tinggi pada saluran kemih (sampai 60%).
Pada eradikasi Helicobacterpylori (pembangkit borok usus)/lambung), tetra siklin merupak salah satu obatnya bersama obat lain seperti bismutsitrat, metronidazol dan omeprazol.Adakalanya tetrasiklin digunakan pada malaria bersama malaria bersama kinin.Juga digunakan pada disentri basiller, tetapi untuk disentri ameba bukn merupakan pilihan pertama.
Pada infeksi berat dapat diberikan secara i.v atau i.m.Secara topikal digunakan sebagai salep kulit 3%, salep mata 1%, dan tetes mata 0,5%.
Tetra bekerja pada:
·      Semua mikroba yang peka terhadap penisilin
·      Berbagai bakteri gram negatif
·      Mikroplasma
·      Spirokhelata dan leptospira
·      Riketsiaa
·      Chlamydia serta
·      Dalam dosis tinggi terhadap amuba
Mekanisme Kerja: Yaitu hambatan pada sintesis protein ribosom yaitu menghambat pemasukan aminosit-t RNA pada fase pemanjangan yang termasuk fase transliasi. Ini akan menyebabkann blokade pemanjangan rantai peptida.
Indikasi: Tetrasiklin merupakan kelompok antibiotik spektrum luas sebagai obat pilihan  untuk infeksi yang disebabkan oleh klamidia (trakoma, psitakosis, salpingitis, uretritis dan limfogranuloma venerum-LGV, riketsia, brucella, dan spirokaeta. Golongan tetrasiklin juga digunakan untuk infeksi saluran napas dan genital oleh micoplasma, pada akne (jerawat), penyakit jaringan penyangga gigi yang destruktif (periodontal), bronkitis kronik yang kambuh kembali dan leptospirosis (sebagai alternatif eritromisin bagi penderita yang hipersensitif dengan penisilin
Kontraindikasi: Tetrasiklin dapat menyebabkan pewarnaan pada gigi karena deposisi pada tulang dan gigi yang sedang tumbuh. Untuk itu tetrasiklin sebaiknya tidak diberikan pada :
-  Anak di bawah 12 tahun
-  Ibu hamil
-  Ibu menyusui
Tetrasiklin dapat memicu gagal ginjal untuk itu sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan penyakit ginjal (kecuali doksisiklin dan minosiklin).
Dosis : Infeksi; 250 mg tiap 6 jam, dapat ditingkatkan pada infeksi berat sampai 500 mg setiap 6-8jam. Akne; 500 mg dua kali sehari.
Uretritis non-gonokokal; 500 mg tiap 6 jam untuk 7-14 hari (21 hari jika setelah pengobatan pertama infeksi kembali berulang). Infeksi umum; 4 dd 250-500 mg (garam Hcl/ fosfat) 1 jam a.c atau 2 jam p.c.Infeksi Chlamydia 4 dd 500 mg selama 7 hari, acne 3-4 dd 250 mg selama 1 bulan, setiap minggu dikurangi dengan 250 mg sampai tercapai stabilisasi (selama 3-6 bulan).Malaria 4 dd 250 – 500 mg selama 7-10 hari dikombinasi dengan kinin.Infeksi H. Pylori 4 dd 500 mg selama 1-2 minggu.
Sediaan: Capsul (250 mg; 500 mg). Capsul sebaiknya diminum dengan air putih yang banyak saat berdiri atau duduk.
Efek samping: Gangguan saluran cerna merupakan yang tersering, diantaranya seperti mual, muntah, diare, nyeri menelan , iritasi kerongkongan. Efek samping yang jarang terjadi termasuk : kerusakan hati, pankreatitis, gangguan darah, fotosensitif, reaksi hipersensitif (ruam, dermatitis eksfoliatif, sindrom steven-johnson, urtikaria, angioedema, anafilaksis, carditis). Sakit kepala dan gangguan penglihatan dapat terjadi dan dapat menjadi penanda peningkatan tekanan dalam kepala dan segera hentikan pengobatan bila ini terjadi.
Evidence: Saat ini penggunaannya menurun seiring peningkatan resistensi terhadap tetrasiklin. Sehingga penggunaan dibatasi sesuai indikasi di atas karena tetrasiklin masih sensitif terhadap bakteri-bakteri penyebab infeksi tersebut.
Preparat dagang: Cetacycline-P®, Conmycin®, Corsatet 250®, Dumocycline®, Farsyclin®, Hitetra®, Ikacycline®, Indocycline®, Licocklin®, Spectrocycline®, Super Tetra®, Tetradex®, Tetrarco®, Tetrin®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar