Digunakan per
oral dan juga parenteral. Absorbsinya dari seluran cerna dihambat oleh
ion-ion kalsium (susu) magnesium (antasida), makanan dan sediaan-sedian yang
mengandung besi. Merupakan obat piliahan terhadap infeksi-infeksi yang diakibatkan oleh
organisme intraseluler, karena dapat menembus manofag dengan baik misalnya
infeksi dengan chlamydia (trachoma, urethrities) rickkettsia (demam Q) dan
terhadap Lyme disease.Penggunaan yang meluas akhir-akhir ini menyebabkan timbunya banyak kuman resisten seperti
stafilokoki, streptokoki, pnemoukoki dan kuman coliform. Selain pada infeksi saluran nafas dan
acne, tetra juga digunakan pada infeksi saluran kemih berhubung kadarnya yang
tinggi pada saluran kemih (sampai 60%).
Pada eradikasi Helicobacterpylori
(pembangkit borok usus)/lambung), tetra siklin merupak salah satu obatnya
bersama obat lain seperti bismutsitrat, metronidazol dan omeprazol.Adakalanya
tetrasiklin digunakan pada malaria bersama malaria bersama kinin.Juga digunakan
pada disentri basiller, tetapi untuk disentri ameba bukn merupakan pilihan
pertama.
Pada infeksi berat dapat diberikan secara
i.v atau i.m.Secara topikal digunakan sebagai salep kulit 3%, salep mata 1%,
dan tetes mata 0,5%.
Tetra bekerja pada:
· Semua mikroba yang peka terhadap penisilin
· Berbagai bakteri gram negatif
· Mikroplasma
· Spirokhelata dan leptospira
· Riketsiaa
· Chlamydia serta
· Dalam dosis tinggi terhadap amuba
Mekanisme
Kerja: Yaitu hambatan
pada sintesis protein ribosom yaitu menghambat pemasukan aminosit-t RNA pada
fase pemanjangan yang termasuk fase transliasi. Ini akan menyebabkann blokade
pemanjangan rantai peptida.
Indikasi: Tetrasiklin merupakan kelompok antibiotik
spektrum luas sebagai obat pilihan untuk infeksi yang disebabkan oleh
klamidia (trakoma, psitakosis, salpingitis, uretritis dan limfogranuloma
venerum-LGV, riketsia, brucella, dan spirokaeta. Golongan tetrasiklin juga
digunakan untuk infeksi saluran napas dan genital oleh micoplasma, pada akne
(jerawat), penyakit jaringan penyangga gigi yang destruktif (periodontal),
bronkitis kronik yang kambuh kembali dan leptospirosis (sebagai alternatif
eritromisin bagi penderita yang hipersensitif dengan penisilin
Kontraindikasi: Tetrasiklin dapat menyebabkan pewarnaan
pada gigi karena deposisi pada tulang dan gigi yang sedang tumbuh. Untuk itu
tetrasiklin sebaiknya tidak diberikan pada :
- Anak di bawah 12 tahun
- Ibu hamil
- Ibu menyusui
Tetrasiklin dapat memicu gagal ginjal
untuk itu sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan penyakit ginjal
(kecuali doksisiklin dan minosiklin).
Dosis : Infeksi;
250 mg tiap 6 jam, dapat
ditingkatkan pada infeksi berat sampai 500 mg setiap 6-8jam. Akne; 500 mg dua kali sehari.
Uretritis non-gonokokal; 500 mg tiap 6 jam untuk 7-14 hari (21 hari
jika setelah pengobatan pertama infeksi kembali berulang). Infeksi umum;
4 dd 250-500 mg (garam Hcl/ fosfat) 1 jam a.c atau 2 jam p.c.Infeksi Chlamydia
4 dd 500 mg selama 7 hari, acne 3-4 dd 250 mg selama 1 bulan, setiap minggu
dikurangi dengan 250 mg sampai tercapai stabilisasi (selama 3-6 bulan).Malaria
4 dd 250 – 500 mg selama 7-10 hari dikombinasi dengan kinin.Infeksi H. Pylori 4
dd 500 mg selama 1-2 minggu.
Sediaan:
Capsul (250 mg; 500 mg). Capsul
sebaiknya diminum dengan air putih yang banyak saat berdiri atau duduk.
Efek
samping: Gangguan saluran cerna merupakan yang tersering, diantaranya seperti mual,
muntah, diare, nyeri menelan , iritasi kerongkongan. Efek samping yang jarang
terjadi termasuk : kerusakan hati, pankreatitis, gangguan darah, fotosensitif,
reaksi hipersensitif (ruam, dermatitis eksfoliatif, sindrom steven-johnson,
urtikaria, angioedema, anafilaksis, carditis). Sakit kepala dan gangguan
penglihatan dapat terjadi dan dapat menjadi penanda peningkatan tekanan dalam
kepala dan segera hentikan pengobatan bila ini terjadi.
Evidence: Saat ini penggunaannya menurun seiring
peningkatan resistensi terhadap tetrasiklin. Sehingga penggunaan dibatasi
sesuai indikasi di atas karena tetrasiklin masih sensitif terhadap
bakteri-bakteri penyebab infeksi tersebut.
Preparat dagang: Cetacycline-P®, Conmycin®, Corsatet 250®,
Dumocycline®, Farsyclin®, Hitetra®, Ikacycline®,
Indocycline®, Licocklin®, Spectrocycline®,
Super Tetra®, Tetradex®, Tetrarco®, Tetrin®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar